PRESS &

MEDIA

It's Always Seem Impossible Until It's Done

The highlights of our journey from 2012 to the heavenly sweet you know now

October 2013

DEBBIE BROWN Tak Pernah Kehabisan Imajinasi

Salah satu cake decorator dan penulis buku bertema cake decorating laris asal Inggris, Debbie Brown, datang ke Jakar-ta, Indonesia. Debbie Brown adalah salah satu cake decorator senior yang sangat bertalenta, low profile dan memiliki segudang imajinasi dalam karya-karyanya.

Kedatangan Debbie Brown ke Indonesia pada 2013 adalah kunjungannya yang kedua setelah delapan tahun silam. Rupanya Debbie juga pernah berkunjung ke Indonesia tepatnya ke Bali dan Jakarta. Maka, kedatangannya yang kedua kali ini adalah atas undangan untuk mengajar kelas cake decorating di Heavenly Sweet, Jakarta Pusat. Selama lima hari di Jakarta, Debbie membagi ilmu mendekorasi cake kepada para student dari Heavenly Sweet. Heavenly Sweet menggelar kelas dengan tema-tema yang berbeda setiap harinya. Sejak tanggal 3 hingga 8 Oktober 2013 lalu ada lima tema cake decorating yang diajarkan oleh Debbie yaitu Bear, Midnight Toadstool Fairies, Crying Babies, Ganesh, dan King Neptune. Kepiawaian Debbie Brown dalam berkarya memang sudah tidak perlu diragukan lagi, terbukti di Indonesia sendiri kehadirannya amat sangat dinanti oleh para cake decorator lokal. Tak hanya dari Jakarta, para peserta kursus yang mengikuti kelas Debbie Brown rupanya juga datang dari luar kota seperti Palangkaraya, Ambon, Jambi, dan kota-kota lainnyadi Indonesia.

Mengawali Karir Dari Ketidaksengajaan

Siapa sangka Debbie Brown yang saat ini Anda kagumi adalah dulunya seorang Ibu Rumah Tangga yang kesehariannya mengurusi pekerjaan rutin rumah tangga.

rumah tangga. Hingga pada suatu hari anak pertama Debbie meminta untuk dibuatkan cake ulang tahun. Baking sendiri bukan hal yang asing bagi Debbie yang memang terbiasa membuat cake untuk keluarga. la sendiri pada kesempatan tersebut sudah berencana untuk rnembuatkan tema pesta khusus pada ulang tahun anaknya yang ke 7.

Rencana yang sudah tersusun rapi menjadi sedikit terdapat perubahan, ketika sang anak menunjukkan sebuah gambar cake ulang tahun berbentuk kereta api. Serta merta Debbie diminta untuk membuatkan cake serupa dengan yang ada di gambar pada majalah tersebut. Debbie akui agak sedikit gugup pada saat mengerjakan cake tersebut, namun Debbie nyatanya sangat menikmati selarna proses baking train cake. Kegugupan Debbie terbayarkan karena pada saat pesta berlangsung banyak teman-teman anaknya yang berdecak kagum dengan hasil karya train cake buatannya. Debbie juga meletakkan banyak permen pada gerbong-gerbong kereta api tersebut. Semenjak itu, mulai dari kerabat hingga teman-teman dekatnya mengakui kepiawaian Debbie dalam membuat dan mendekorasi cake. Permintaan untuk dibuatkan cake dengan tema khusus pun berdatangan dan Debbie mengatakan dari sana usahanya mulai perlahan tumbuh. Hingga ada sebuah penerbit lokal yang memintanya untuk menuangkan talentanya dalam sebuah buku. Maka satu tahun kemudian, lahirlah buku pertama Debbie berjudul : Debbie Brown's Party Cake. Debbie, secara khusus menunjukkan kepada Pastry & Bakery gambar cover dari buku tersebut yaitu berupa sebotol champagne di dalam sebuah keranjang. Tak disangaka oleh Debbie, buku pertamanya tersebut laris di pasaran.

Selalu Lahirkan Inspirasi Baru

Tidak heran jika selama 23 tahun menekuni dunia cake decorating, hampir setiap tahunnya Debbie juga selalu melahirkan buku-buku baru. Hingga saat .8 ini terhitung sudah ada 21 buku yang ditulisnya. Debbie adalah sosok yang sangat visioner dalam mengimajinasikan sesuatu. Bagi Debbie di setiap tempat yang pernah disinggahi olehnya selalu melahirkan inspirasi baru. Contohnya adalah patung Ganesha, bentuk ini adalah salah satu inspirasi tema cake decorating yang Debbie pandu pada pada 7 Oktober 2013 lalu yang didapatnya sewaktu berkunjung ke Bali. Debbie Brown memiliki ingatan yang sangat kuat bila sudah melihat sesuatu yang menginspirasinya. "Photograpic memory saya otomatis merekam. Jadi, sangat memudahkan saya untuk menuangkan dalam berbagai ide. Keuntungan memiliki photographic memory, saya bisa merealisasikan ke dalam bentuk cake dalam waktu yang singkat," ujarnya tanpa menyombongkan diri.

Pengalaman Paling Menantang

Debbie yang tidak pernah mengenyam pendidikan formal di bidang baking, memiliki pesan bagi siapa pun yang akan dan sedang menekuni bidang cake decorating. "Disiplin. Hal ini penting sekali. Lakukan apa yang Anda sukai atau senangi. Apapun bidangnya, jika Anda senang melakukannya dan dilakukan terus menerus maka hasil yang semakin baiklah yang akan Anda dapatkan. Pada intinya memang disiplin dan berlatih adalah yang mematangkan hasil karya Anda," jelas Debbie. Dari kedisiplinan dan berlatih terus menerus itulah Debby memiliki keahlian seperti saat ini. Hingga kini meskipun Debbie terbilang sudah sangat piawai dalam mendekorasi cake, namun baginya mendekorasi cake dalam bentuk yang sangat besar adalah masih saja menjadi pengalamannya yang paling menantang. Hampir setiap tahun selalu saja ada customernya yang memesan cake dengan ukuran sangat besar kepada Debbie. Jika kebanyakan cake decorator tidak pandai membuat cake atau tidak terlalu mau repot dengan kegiatan baking, maka berbeda dengan Debbie. Debbie justru mampu melakukan kedua hal tersebut. Namun jika harus memilih antara baking dan decorating, Debbie ternyata lebih menikmati kegiatan mendekorasi cake. Dari kegiatan mendekorasi cake tersebut ada beberapa hal yang membuatnya cukup puas melakoni profesinya saat ini. Diantaranya ketika Debbie dapat melihat wajah-wajah bahagia dan ekspresi kekaguman pembeli atau pelanggannya begitu melihat hasil cake yang dipesan sesuai atau melebihi ekspektasi mereka. Pastry & Bakery perhatikan, ada satu kebiasaan yang dilakukan oleh Debbie ketika tengah asyik dan tekun mendekorasi cake yaitu Debbie tidak pernah berhenti untuk meminum secangkir teh. Terlepas dari talenta

yang dimiliki oleh seorang Debbie Brown, tentunya Debbie pernah mengalami suatu keadaan genting ketika mendekorasi cake. Atas pesanan sang customer, Debbie pernah membuat ulang karyanya tersebut karena memang sudah berantakan. Namun dari kesalahan tersebut Debbie bilang dirinya mendapat banyak pelajaran. Hingga kini Debbie bangga dengan profesinya saat ini."Ini adalah salah satu pekerjaan terbciik di dunia," tutup anggota British Sugarcraft Guild ini. P&B/Zufria Rahma, foto-foto : Zufria Rahma.

Event Photos

(click to enlarge picture)